Skip to main content

Posts

Mengapa Upaya Ketiga?

 Jadi, kenapa upaya ketiga? Singkatnya, ini adalah blog ketiga dalam perjalanan nge-blog seorang Meliyanti Setyorini.  Saya tuh suka nulis dari dulu. Dari 2005 boleh dicek deh tulisan-tulisan saya sudah eksis di platform blog bahkan pada saat orang lain belum familiar dengan internet. Ya, tentu saja karena saya bekerja di media online saya agak maju informasinya dengan orang awam. Tapi karena nulisnya suka-suka jadi seringnya tulisan saya nggak cocok buat media online. Lebih cocok untuk blog.  Blog pertama saya bikin di platform yang dikembangkan detikcom. Ada yang pernah dengar blogdetik? Ya, di situ. Saya nulis soal film karena memang hobi nonton. Minimal sebulan sekali pasti ke bioskop. Cukup banget dong bahannya.  Blog kedua saya adalah blogspot. Waktu itu baru kenal adsense jadi iseng-iseng nyoba di platform punya Google sekalian, eh ternyata bagus juga nih. Platform ini juga yang nggak pernah mati sampai sekarang.  Dari blogspot saya membeli domain premium, tepatnya dibeliin, den
Recent posts

Ngasih Rejeki Orang Bangladesh Via Toko Indonesia Dadakan

Seperti ada dimana-mana, toko Indonesia jadi fenomena yang menjamur di musim haji. Yang jualan? Tentu saja bukan orang Indonesia melainkan orang lokal hingga Bangladesh. Pantauan saya selama menjadi petugas haji 2023, toko yang terang-terangan memasang plang Indonesia terlihat di berbagai sektor di Makkah. Toko Indonesia rata-rata menjual jajanan yang familiar buat lidah Indonesia, seperti snack, teh kotak, kopi sachetan sampai mie instan merek Indonesia. Merek-merek yang dijual banyak penggemarnya. Namun untuk kelengkapan barang tentu saja tidak seperti minimarket di Indonesia. Tak hanya mini market ada juga toko yang melakukan diversifikasi barang jualan. Contohnya seperti yang ada di Syisyah, Makkah. Dari penampakan tokonya, toko ini aslinya menjual emas, namun pada musim haji ternyata toko ini juga menjual gamis dan oleh-oleh. Untuk harga cukup tinggi karena pedagang mengklaim kualitas bahan. Satu gamis, misalnya, dijual mulai dari 150 riyal atau setara Rp 600 ribu (kurs 1 riyal